This is my beloved football club
Barcelona FC adalah salah satu klub sepakbola hebat yang pernah saya lihat, permainan bola yang indah dan gol-gol yang cantik adalah hal yang membuat saya tertarik untuk selalu melihat setiap ia bertanding.
Persahabatan adalah salah satu hal yang paling berharga di dunia ini
Dingin rek ning Bromo.
Persahabatan itu indah
Lucunya teman-temanku. Yang pake jaket item, senyum dong pak. hehe.
Budaya Bangsa Indonesia
Mari kita sebagai warga negara yang baik ikut melestarikan pakaian adat bangsa kita. Maukah kebudayaan kita satu per satu diklaim orang lain?...
Hormatilah ibumu
Ibu yang melahirkanmu dengan perjuangan nyawa, ibu yang membesarkanmu dengan kasih sayang, ibu yang selalu mendoakanmu disaat kamu melangkah dalam kesuksesan, dan ibumulah yang selalu diam hening dalam balutan senyumnya demi melihat kamu bahagia menjalani hidup ini
Kerajinan Tangan Sederhana
Ketika kalian mempunyai waktu luang, mungkin menyibukkan diri dengan membuat kerajinan tangan sederhana bukanlah ide yang buruk. Dimulai dari bentuk yang sederhana, lama-kelamaan kalian mungkin akan senang dan akan tertarik membuat yang lebih kompleks
Jumat, 22 Maret 2013
PANTAI PASIR PUTIH
PANTAI KARANGGONGSO
Perjalanan berikutnya, saya menyongsong ke arah timur, yaitu menuju pantai Karanggongso. Pantai ini masih termasuk dalam satu gugus atau bagian dari teluk Prigi.
Senin, 18 Maret 2013
PANTAI PRIGI
WISATA PANTAI TELUK PRIGI
pantai Prigi |
AJANG KEPEMIMPINAN, AJANG TEBAR DUIT
Kali ini, saya ingin membahas tentang pemilu kades di desaku. Calon kades di desaku ada tiga orang. Satu diantaranya kandidat yang kini menjabat sebagai kades sekarang ini. Beliau mencalonkan diri kembali. Beliau merasa yakin publik masih enggan melepas kepiwaiannya dalam memimpin desa. Terbukti, menurut teman saya, pernah suatu ketika ibunya yang sedang sakit secara mendadak dan cukup parah dirujuk ke RS. Pada awalnya ibunya tidak ditanggapi oleh pihak RS, karena entah ia tidak mampu membayar biaya awal perawatan atau hal lainnya. Akhirnya dengan bantuan pak kades tersebut, pihak RS memperbolehkan ibunya rawat inap dan menjalani pengobatan.Yah begitulah keadaan pelayanan kesehatan negara kita sekarang ini. Bisa membayangkan sendiri kan bagaimana sulitnya mendapat jaminan kesehatan.
Sedangkan dua kandidat lainnya adalah calon-calon baru. Meskipun ketenarannya masih terlihat kurang di mata masyarakat, tapi mereka yakin akan lolos dan terpilih dalam pemilu kades kali ini. Mereka yakin masyarakat akan lebih memilih pemimpin yang baru, masih fresh, berdedikasi tinggi dan tentunya yang masih muda. Begitulah pendapat masing-masing kandidat. Wajarlah kalau mengunggulkan dirinya sendiri.
Bukan rahasia lagi di desaku kalau ingin menjadi dan terpilih sebagai kades, setiap kandidat harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Hal ini sudah menjadi pelombaan, tantangan, dan tuntutan sendiri bagi mereka. Mereka selalu berfikir pendek, asal ada duit, pasti orang akan memilihnya. Sungguh pemikiran yang tidak patut ditiru bagi kaum muda.
Bahkan, perilaku dan strategi mereka seperti seorang calon presiden atau ketua umum parpol besar saja. Bagaimana tidak, dengan daya kekuatan masing-masing, mereka bersaing mencari keder-kader yang dianggap orang terpandang atau penting dari setiap daerah. Lebih banyak lebih baik. Lebih murah lebih oke. Begitu harapan setiap kandidat.
Para kader juga tak bodoh. Mereka akan setia membantu pencalonan asalkan ada duit yang bergesekan dari saku calon kades. Jadi, lempar tangkap duit dari kandidat sudah bukan menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat di desaku. Bahkan sudah terbuka dan terang-terangan. Anak kecil yang belum wajib tahu pun sudah paham dengan permainan ini.Jujur saja, saya sendiri tak menampik bila diberi sangu dari setiap kandidat. Kenapa menolak, kan saya tidak minta. Kalau urusan memilih dan terpilih, urusan nantilah.
Pagi-pagi benar, warga desa berbondong-bondong menuju balai desa. Mereka sepertinya bersemangat dengan acara pemilu kali ini. Terik yang menyengat ketika hari menginjak siang tak membuat mereka kewalahan. Raut-raut muka mereka tak banyak terbaca jelas akan memilih yang mana. Bisa mungkin, dari rumah berniat memilih si A pada akhirnya di tempat pemungutan suara memilih si B. Hanya mereka yang tahu. Hanya duitlah yang menentukan. Banyak anggota kepolisian mengantri di sana, bukan mau menyoblos atau antri sembako, tapi mereka menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan kelancaran pemilu di desaku. Sebagian dari mereka sengaja didatangkan dari luar Kabupaten karena pihak kepolisian di daerahku masih kekurangan dan minim anggota maupun pengalaman.
Tepat pukul 12 siang, acara pemungutan suara dihentikan dengan sengaja, karena batas waktunya sampai pukul 12 siang. Saya yakin setiap calon kades deg-degan dan berharap terpilih. Para panitia berseragam merah dengan dasi hitamnya pun mengumpulkan kotak suara dan kemudian melakukan penghitungan suara. Meskipun hari telah sore, banyak warga yang tadinya berada di luar balai desa berhamburan menuju ke dalam balai desa sekedar melihat penghitungan suara. Tampaknya mereka lupa dengan kambing-kambingnya atau ayam-ayamnya yang belum diberi makan. Mungkin mereka tidak terlalu memperdulikan hal ini, yang penting mereka menjadi salah satu saksi terpilihnya calon kades pilihannya. Sedangkan ketiga kandidat calon kades pulang ke rumah masing-masing, mungkin capek atau tidak sepenuh hati mendengar panitia melakukan penghitungan suara. Acara penghitungan suara disiarkan live lewat radio. Jadi, sebagian warga mendengarkannya di rumah lewat radio.
Sekitar pukul 9 malam, penghitungan suara selesai, lalu tanpa menunggu aba-aba, ketua panitia pun mengumumkan ke para warga bahwa yang memperoleh suara terbanyak adalah kandidat nomor satu. Sudah jelas kandidat nomor satulah pemenangnya. Semua warga yang mendukung berteriak histeris, menandakan kemenangan bagi mereka seraya mengucap syukur kepada yang maha kuasa. Kader-kader bisa bernafas lega dan wajah sumringah tak bisa disembunyikan dari setiap kerut kulitnya.
Kandidat nomor satupun menandatangani surat terpilih menjadi kades, lalu diarak oleh ribuan pendukungnya menuju rumahnya. Saya yakin malam itu kandidat nomor satu tidak bisa tidur nyenyak dan merupakan malam terindah dalam sejarah hidupnya. Terlihat dari wajahnya yang penuh dengan rasa suka cita dan sekali-kali matanya memerah karena saking senangnya. Sedangkan di lain puhak, kandidat nomor dua dan tiga pasti merasakan hal yang tidak dirasakan kandidat terpilih. Sungguh ironis dan menyedihkan. Tapi saya berharap mereka meyakini bahwa setiap kompetisi itu pasti ada yang menang dan yang kalah. Sehingga dengan hati terbuka, mereka dapat menerima semua itu. Takdir Tuhan lebih mutlak dari setiap harapan baik manusia.
Begitulah sekelumit acara pemilu kades kali ini di desaku. Penuh dengan daya persaingan dan kompetensi. Tapi hasilnya penuh romantisme, dengan tanda kutip bagi yang terpilih. Dan penuh tragisme bagi yang kalah. Saya menilai dari awal, pemilu kali ini merupakan bukan ajang kepemimpinan tapi lebih kepada ajang tebar duit. Faktanya, siapa yang berani menaruh duit banyak akan menang dengan dukungan para kader-kadernya. Sayapun terlibat dalam permainan duit ini. Jujur saja saya berperan sebagai salah satu penadahnya.
Harapan dan doaku, semoga kandidat terpilih bisa mengemban amanah dan harapan warga di desaku. Bisa mengembangkan dan memajukan desa serta kepentingan warga. Bukan hanya gembor-gembot semata dan modal duit saja. Amin.
Jumat, 15 Maret 2013
PESONA TELUK PRIGI : PELABUHAN
gerbang masuk pelabuhan perikanan nusantara prigi |
Tulisan yang didominasi warna biru ini terpampang jelas pada gerbang masuk dan terlihat gagah ketika kita akan memasuki kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Pelabuhan yang berada di Telik Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur ini merupakan salah satu dari sekian pelabuhan penghasil ikan terbesar di Indonesia. Untuk menuju ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi kita harus melewati jalan yang lumayan mananjak dan berliku. Tapi di balik semua itu, banyak pemandangan indah yang memanjakan perjalanan kita sewaktu memasuki kawasan kecamatan Watulimo. Walaupun jalannya naik turun, seperti harga cabe kiloan, namun di sebelah kanan kirinya terbentang gunung-gunung, bukit-bukit, jurang-jurang, dan hutan-hutan yang memanjang sampai kawasan pelabuhan. Wonderful kawan. Tak jarang pengunjung mengatakan hal ini dijadikan sebagai tantangan tersendiri selama perjalanan.
TPI pelabuhan perikanan nusantara prigi |
tempat parkir |
tempat bersandar perahu nelayan |
batuan yang menyusun pelabuhan |
perahu pancing |
perahu pancing |
perahu pancing |
Itulah sedikit informasi mengenai pelabuhan dan tempat pelelangan ikan yang ada di daerahku. Banyak hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari wacana di atas. Mulai dari bagaimana kita merawat, menjaga, mengelola dan melestarikan sumber daya alam hasil laut hingga bagaimana kita mengolahnya untuk dijadikan sebagai sumber penghidupan warga sekitar. Kita harus bangga memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun di balik semua itu kita juga harus menjadikan mereka sebagai sahabat kita. Sahabat yang baik selalu menjaga sahabatnya. Manusia yang baik selalu menjaga alamnya.
HANYA SEBUAH PUISI
Selasa, 12 Maret 2013
MASALAH KLASIK TEMAN LAWAS
Jalan yang ku lalui tak keluar dari jalur biasanya. Yah, jujur saja sebenarnya sedikit bosen. Tapi gimana lagi, itu kan satu-satunya jalan tersepi sekaligus tercepat menuju kediri. Menurut kebanyakan orang sih gitu.
Perbukitan dan beberapa belokan tajam telah aku lewati dengan lancar. Dari kejauhan sudah terlihat jelas dataran rendah, menandakan jalan mulai memasuki jalan raya menuju kota. Pelan-pelan ku mengendarainya karena bertepatan dengan hari libur nasional, jadi jalanan dipenuhi kendaraan yang mau berwisata ke pantai di daerahku.
Brakk....Tiba-tiba aku merasakan goyangan dari bagian belakang motorku. Ternyata ban dalam motor belakangku terkena batu tajam dan akhirnya bocor. Untunglah saat itu aku berada dekat dengan tukang tambal ban. Jadi, tak lelah-lelah ku menuntunnya. Hanya berjarak seratus meter sudah nyampek. Kali ini sang dewi fortuna masih setia menemani perjalananku. Alhamdulillah. Ucapku dalam hati.
Pak tambal ban lalu mengotak atik kebocoran ban motorku. Eh ternyata ada satu lubang kecil pada ban dalam motorku. Sedihnya lagi, kata beliau, ban luar belakang motorku waktunya mengganti. Hiks hiks. Perasaan ban itu sudah aku ganti beberapa bulan yang lalu. Kok bisa rusak lagi. Apa iya karena ban second itu imitasi, ataukah memang sudah bobrok. Sudahlah, yang penting sekarang gimana caranya biar aku bisa nyampek di kediri.
Karena isi dompet lagi menipis, terpaksa aku urungkan mengganti ban luar belakang motorku. Untuk sementara, pak tambal ban melapisi ban luar belakangku dengan ban dalam miliknya yang sudah nggak dipake. Baiknya lelaki berkumis tebal itu. Cukuplah buat modal nyampek kediri. Doaku dalam hati. Tapi aku tak yakin langkah itu berhasil. Terima kasih, begitu ucapku agak sungkan. Lalu aku pun melanjutkan perjalanan.
Ku susuri jalan biasanya dengan hati yang masih ragu dan gundah. Dikit-dikit aku menengok ke arah belakang bawah. Seperti tak tega. Alhamdulillah aku pun sudah memasuki wilayah kota kediri dengan selamat tanpa ada gangguan dengan penyakit kronis ban motorku. Tinggal jarak tiga kilometer lagi sudah nyampek kos. Alhasil, pikiran semua itu pupus sudah. Musibah sejam yang lalu terulang kembali. Ban belakangku terasa goyang-goyang lagi. Padahal tak ada angin kencang waktu itu. Yakinlah, itu mungkin penyakit banku kambuh. Oh tidak, ternyata tidak salah lagi. Pikirku, mungkinkah perjalananku akan berakhir di sini. Haruskah aku mengganti banku dengan bermodalkan isi dompet yang ngepas ini. Pikirku panjang.
Tanpa banyak bicara, aku pun membawa motorku ke tukang tambal ban. Dua kali dalam sehari. Sungguh pengalaman yang mengesankan. Kali ini aku harus menuntun motor yang memiliki berat mungkin sampai sepuluh kali berat badanku itu cukup jauh. Cuaca yang cukup terik menambah semangatku unuk memacu langkahku menuju tulisan tambal ban dan ganti oli pinggir jalan. Sang dewi fortuna lagi-lagi setia menemaniku menunggu ban motorku di perbaiki oleh pak tambal ban. Ia duduk di sampingku dengan mukanya yang kusut, tapi tak sekusut raut wajahku yang semakin redup, redup, dan tinggal satu watt karena ngantuk yang tak tertahankan. Kali ini ada lubangan baru berjumlah dua di ban dalam motorku. Jika diakumulasi berarti nanti kini ada tiga tambalan yang menodai ban dalam motorku. Sungguh malang nasibnya, juga nasibku hari ini. Alhamdulillah, begitu ucapku tetap bersyukur atas musibah yang tiap kali aku jalani. Mungkin dibalik semua itu ada hikmah yang luar biasa.
Tanpa pikir panjang, aku pun meminta pak tamban ban agar mengganti ban belakang luar motorku. Sudah lelah ku merawat ban tuaku itu. Maaf, waktunya kini engkau ku ganti dengan yang baru dan yang masih muda. Tugas muliamu kini harus berhenti di bengkel ini. Ku buang engkau dengan perasaan sedih bercampur bahagia.
Satu jam lamanya aku menunggu pak tambal ban menambal dan mengganti ban belakang motorku. Sungguh kalem beliau kerjanya. Sampek-sampek ku lupa dengan rasa kantukku.
Akhirnya beliau menyelesaikannya tepat berbarengan dengan kentongan mushola sebelah bengkel berbunyi. Menandakan waktunya panggilan sholat dhuhur sekaligus menandakan lama perjalananku menciptakan rekor baru. Tiga jam lebih.
Alhamdulillah aku pun sampai kos dengan selamat. Hari-hariku kali ini diwarnai dengan permasalahan motor. Maklumlah sudah tua, waktunya didegradasi dan diganti dengan yang fresh. Tentunya demi kelancaran perjalananku di kemudian hari. Terima kasih buat pak tambal ban. Ucapku sebelum tidur.
Minggu, 03 Maret 2013
KONKLUSI MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN SEMESTER 3
Sepertinya tulisan ini saya update agak telat. Sebenarnya tulisan ini sudah saya buat pada semester tiga dan kini saya sudah menginjak pada awal semester empat. Biasalah anak muda, suka lupa. Hehe. Okelah kalau begitu, saya akan mengshare tulisan yang berisi tentang perubahan pengetahuan saya tentang media pembelajaran untuk mendukung kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar. Tentunya referensi dan sumbernya dari buku catatan kesayanganku. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Sebelum mendapat mata kuliah media pembelajaran, sebenarnya saya sudah tahu apa yang dimaksud dengan media pembelajaran, namun permasalahannya, saya kurang tahu media pembelajaran yang bagaimana yang tepat dan cocok diterapkan kepada siswa SD, baik untuk kelas rendah maupun kelas tinggi, tentunya agar materi yang disampaikan ke siswa dapat tercerna dengan baik dan tentunya kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan menarik dan terkesan.
Dalam pemilihan media tentunya perlu dipertimbangkan alat dan bahan apa yang harus digunakan, karena kita tahu bahwa dalam setiap mata pelajaran yang berbeda, pada umumnya memerlukan media pembelajaran yang berbeda pula. Media pembelajaran yang berbeda ini akan dapat diterapkan dengan baik oleh seorang guru jika mereka mempunyai kecakapan dan keterampilan yang baik. Nah, sebelum mendapat mata kuliah media pembelajaran, saya kurang memahami maksud dari media pembelajaran yang kreatif dan efisien seperti ini.
Implikasi dari media pembelajaran tentunya agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa dengan baik. Media pembelajaran yang digunakan memiliki ragam, jenis, dan karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang media pembelajaran yang berbasis pada lingkungan sekitar sehingga sifatnya langsung, dan ada pula membutuhkan kreatifitasan guru yang membuat guru harus membuat sendiri media pembelajaran tersebut. Dari uraian di atas, saya sebelumnya kurang mengerti secara mendalam tentang yang dimaksud dengan ragam media pembelajaran, namun tampaknya untuk menumbuhkan pemahaman itu, saya mulai tertarik untuk mempelajari dan mengikuti mata kuliah media pembelajaran pada semester tiga ini, terbukti dengan saya tidak pernah absen sekalipun dalam mengikuti mata kuliah ini.
Pada pembahasan selanjutnya, saya akan memaparkan mengenai perubahan pengetahuan yang saya peroleh setelah mengikuti dan mempelajari mata kuliah media pembelajaran.
Pada awal masuk semester tiga dan mengetahui ada mata kuliah media pembelajaran, saya mulai berfikir bahwa kayaknya mata kuliah ini menarik dan penuh dengan pengetahuan serta informasi baru yang sebelumnya belum saya kenal. Ternyata benar, saya merasa senang memperoleh mata kuliah media pembelajaran ini, selain karena dosennya yang menyenangkan, mata kuliah media pembelajaran ini juga menarik untuk dikenal secara mendalam.
Pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah mempelajari mata kuliah media pembelajaran adalah sebagai berikut.
A. Kriteria dalam pemilihan media
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat dan sekiranya cocok untuk diterapkan, maka perlu dipertimbangkan faktor atau kriteria-kriteria dalam pemilihannya.
Sedangkan kriteria yang perlu dipetimbangkan oleh seorang guru atau tenaga pendidik dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Tujuan pembelajaran
Dalam pemilihan media pembelajaran harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, mungkin ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin dipilih yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan digunakan.
2. Keefektifan
Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, dalam menyampaikan materi tentang “menghitung luas bangun ruang”, katakanlah bola, kubus, dan balok. Disini ada dua alternatif pemilihan media yang dapat diperhitungkan, misalnya media gambar (gambar bola, kubus, dan balok) dan media nyata (siswa diminta membawa bola, kayu yang bentuknya kubus dan balok). Selanjutnya, didasarkan pada keefektifannya, kita dapat memilih media nyata, karena selain menarik, siswa dapat mengetahui langsung benda-benda di sekitar yang termasuk bangun ruang, selanjutnya mereka dapat menghitung luas masing-masing contoh benda ruang tersebut dengan aktif dan bersemangat, sehingga kesan pembelajarannya lebih kontekstual.
3. Peserta Didik
Tentunya dalam pemilihan media pembelajan perlu dipertimbangkan kesesuaian dengan karakteristik siswa. Apakah media yang digunakan menarik dan sesuai dengan taraf berfikir siswa atau pengalamannya. Selanjutnya mempertimbangkan tentang penggunaannya, untuk individu, kelompok kecil, atau untuk kelompok besar. Tentunya dengan berbagai petimbangan tersebut, seorang guru akan mengambil tindak lanjut dalam memilih media yang dirasa tepat dan menarik untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
4. Ketersediaan
Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam kriteria pemillihan media pembelajaran adalah ketersediaan media itu sendiri, maksudnya apakah media itu sudah tersedia di lingkungan dan apakah dalam pemerolehannya mudah. Tentunya banyak alternatif dalam memilih media.Namun, alangkah lebih baiknya media itu dibuat bersama-sama dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya saja membuat baling-baling dari kertas.
5. Kualitas teknis
Dalam pemiliahan sebuah media, kita perlu menimbang bagaimana kualitas dari media tersebut, apakah kualitasnya baik dan efektif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, segi daya tahannya juga diperhitungkan, karena suatu saat nanti bisa digunakan kembali, tentunya diinovasi dari bentuknya agar siswa tidak merasa bosan.
6. Biaya pengadaan
Hal yang perlu diperhitungkan mengenai biaya pengadaan adalah apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil dalam penggunaanya. Jika media pembelajaran tersebut tersedia di lingkungan, kenapa tidak digunakan itu saja, selain media itu konkret dan menarik, tentunya tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Kriteria lain yang perlu ditimbang adalah menggunakan media yang sekiranya lebih murah, namun memiliki keeektifan yang sama.
7. Kecakapan pemakainya
Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi nilai manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu mengunakannya. Jadi, sebisa memilih media yang mengutamakan kemudahan agar guru dan siswa dapat menggunakannya dengan baik, tentunya keefektifannya tetap terjaga.
8. Alokasi waktu
Waktu yang tersedia memengaruhi penggunaan media pembelajaran. Apakah waktu yang tersedia, cukup menggunakan media pembelajarannya secara efektif.
B. Langkah-langkah penggunaan media
1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang guru yang akan mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya.
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan,
b. Mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan,
c. Menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2. Pelaksanaan
Tenaga pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti:
1. Yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan,
2. Jelaskan tujuan yang akan dicapai,
3. Jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran,
4. Hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya diskusi, eksperimen, observasi, latihan dan tes.
Pada prinsipnya, setelah mengikuti mata kuliah media pembelajan mata pada semester tiga ini adalah saya dapat mengetahui mengenai kriteria pemilihan media dan langkah-langkah dalam penggunaannya. Sebenarnya banyak pengatahuan baru yang dapat saya peroleh setelah mempelajari mata kuliah media pembelajaran ini, namun tampaknya saya tertarik untuk menuliskan mengenai kedua hal di atas.