Selasa, 09 April 2013

3 HEWAN PARASIT DI KOS DAN CARA MENGATASINYA

Demi kenyamanan dan kebersihan kos tentunya membutuhkan suatu pengorbanan yang serius dalam merawatnya. Namun perlu diketahui, kemungkinan peristiwa ini sudah sering kalian alami sendiri. Selama di kos sebenarnya kita mempunyai musuh yang tak terlihat keberadaanya. Musuh yang menjadi salah satu aktor di balik kekotoran dan  kesemrawutan seisi kamar kos. Siapa lagi kalau bukan hewan-hewan dengan berbagai akal cerdiknya. Maaf, saya tidak sepenuhnya menyalahkan mereka, tapi itu adalah fakta. Ulah mereka seperti tak ada yang tahu, sebagian besar melancarkan misinya di malam hari. Dan saat kita bangun pagi, baru terasa seberapa besar dampak ulah mereka yang mengakibatkan berantakan dimana-mana, bukan hanya di dalam kamar, tapi juga di luar kamar kos, seperti tempat sampah yang morat-marit. Bagaimana ulah cerdik sekaligus nakal mereka, inilah sekelumit pengalaman yang saya dapatkan dan bagaimana cara sederhana untuk mengatasi atau meminimalisir pergerakannya.
1.      Ayam

Mungkin kita tidak menyangka kalau di kota seperti kediri masih ada ayam yang berkeliaran. Bukan karena tak ada tempat bermain bagi mereka, tapi karena warga kota yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga meluangkan waktu buat memelihara ayam saja tidak ada.
Coba saja kita melihat suasana di pedesaan, sudah menjadi hal biasa jika kita melihat ayam berkeliaran dan bahkan melihat ayam membuang kotorannya di sembarang tempat.
Kita juga tidak menyangka kalau dibalik daging atau telurnya yang lezat, ayam juga termasuk hewan yang suka meneror lingkungannya. Kita akui itu sudah menjadi hal yang wajar di daerah-daerah pedesaan. Tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba ada ayam yang mencari makan di depan kamar kos kemudian dengan kesengajaannya membuang kotorannya di teras kos, mengorat-arit sampah, dan perilaku aneh lainnya. Bisa membayangkan betapa kesalnya kita, apalagi jika terjadi di saat kita baru pulang kuliah. Sudah lelah, disambut pula dengan sajian yang menjijikan. Itulah contoh sifat alamiah hewan, tidak bertanggung jawab dan merasa dirinya paling dihargai. 

Betapa bodohnya kalau kita memarahinya dengan teriakan dan carcian yang tidak bermanfaat. Kita tahu kan kalau telinga ayam itu kecil sekecil kuku jari telunjuk tangan, bahkan lebih kecil dan keberadaannya tersembunyi. Saya harap jangan lakukan hal sebodoh itu. Menurut saya, jika ada ayam yang berkeliaran mencari makan di depan kamar kos, ada cara simpel dan efektif yang akan membuatnya jera seumur hidupnya.
a.       Jika induk ayam dan beberapa anaknya
               Usahakan jaga jarak dengan mereka, apalagi induknya. Sifat induk ayam itu berubah drastis ketika ia baru melahirkan anak-anaknya. Ia lebih sensitif, hiperaktif, dan yang pasti lebih posesif. Jangan sekali-kali menganggu anak-anaknya. Sebisa mungkin ubahlah sikap sok cuek agar terlihat tidak mengganggunya. Salah satu cara tepat untuk mengusirnya adalah menggiringnya keluar dari gerbang kos. Pertama-tama menjauhlah dari induk ayam dan anak-anaknya. Dari jarak sekitar tiga meter, gerakkan langkah kaki ke arahnya dan seolah-olah mengintruksinya mendekat gerbang. Perlu diingat, jangan terlalu dekat dan terburu-buru. Setelah mereka merasa nyaman dengan setiap gerakan yang kita lakukan, usahakan tetaplah pada kondisi awal, pelan-pelan dan coba ambil alih pikirannya. Semakin mendekat, mendekat, dan akhirnya sampailah mereka di dekat gerbang kos. Secara otomatis, induk ayam itu akan tahu kalau sebenarnya kita telah mengusirnya sehingga ia akan dengan sendirinya mengajak anak-anaknya keluar dari kawasan kos. Kalau kalian gagal, satu kemungkinan besar penyebabnya adalah salah satu anaknya masih ketinggalan di dalam kos. Coba cari dan serahkan pada induknya dengan sopan.
b.      Jika beberapa ayam betina dan jantan
               Kalau dilihat dari struktur tubuhnya, kedua jenis ayam ini lebih terlihat dewasa, sehingga mudah bagi kita untuk mengusirnya dari kos. Biasanya mereka mencari makan secara bergerombol. Meskipun bergerombol tapi daya saing mereka dalam merebutkan makanan cukup tinggi. Mereka lebih memikirkan dirinya sendiri, tidak seperti induk ayam dengan anak-anaknya. Jika ada makanan di suatu tempat, mereka akan menyebar. Mungkin salah satu kesulitannya di sini. Jika salah satu di usir, maka yang lain akan berlarian ke sana ke mari saling menjauh. Tidak usah khawatir, saya mempunyai trik yang jitu dalam mengusirnya. Cobalah cari makanan sisa, kemudian sebarkan di satu tempat yang mudah dijangkau oleh ayam-ayam itu. Secara otomatis, mereka akan mengerumuninya. Nah, selanjutnya giringlah mereka keluar dari gerbang kos. Pasti berhasil. Jika tidak ada makanan sisa, carilah sedikit makanan ringan dari warung terdekat. Kalau juga tidak berhasil, maka usirlah mereka satu per satu.
2.      Semut

         Kalian pasti pernah melihat hewan kecil ini. Semut merupakan salah satu hewan yang memiliki karakteristik unik. Jika berpapasan dengan temannya, mereka selalu berhenti sejenak dan menempelkan antena yang ada di kepalanya. Ini menandakan betapa saling menghargainya mereka terhadap sesama bangsa semut. Tapi bisa kita bayangkan bagaimana jika setiap detiknya mereka berpapasan dengan temannya. Berapa kali antenanya harus saling menempel. Itu kalau dengan temannya, bagaimana jika bertemu ibu atau bapaknya. Mungkin sungkem sampai mencium kakinya. Sungguh salah satu kebiasaan yang perlu ditiru oleh kaum muda seperti kita.
         Perlu diketahui, menurut penelitian bahwa semut itu terlihat seperti menempelkan antenanya karena itu sebagai tanda bagi mereka, misalnya jika di suatu tempat ada makanan atau bahkan ada tempat yang dirasa berbahaya, mereka saling memberi tahu. Mereka juga terkadang meninggalkan semacam cairan yang dapat digunakan sebagai tanda bagi semut lainnya agar tidak lewat di tempat tersebut. Semut juga salah satu hewan yang memiliki jiwa kerjasama yang cukup tinggi, terbukti jika ada makanan misalnya roti yang dirasa tidak mampu dibawa oleh seekor semut, maka mereka akan dengan sendirinya berdatangan, kemudian membawanya bersama-sama.
         Dibalik semua itu, semut juga salah satu hewan yang sering membuat kesal manusia. Kita tahu bahwa mahasiswa selalu identik dengan galon. Selain murah dan praktis, volume airnya juga cukup untuk dikonsumsi sebulan. Faktanya, entah apa karena air dalam galon itu rasanya manis atau galonnya yang manis, disekitar galon selalu dikerubungi oleh semut-semut. Bukan hanya di situ, di sekitar ceret juga sering dikerubungi semut. Apa kita mau jika nanti semut-semut itu kemudian masuk ke dalam ceret dan mengambang di air, tidak terlihat terus ikut tertelan ketika kita minum air. Inilah yang sering membuat kesal kita para mahasiswa. Walaupun sekilas sederhana, tapi permasalahan ini cukup serius bila terjadi secara berlanjut.  
         Jangan terlalu khawatir, saya mempunyai solusi yang sederhana. Tindakan yang tidak perlu kalian lakukan adalah membunuhnya dengan tangan atau benda-benda lainnya. Itu sangat kejam dan tidak manusiawi.
          Langkah jitu yang bisa dilakukan yaitu :
1.      Lingkari daerah sekitar ceret atau galon air dengan kapur semut. Lakukan secara bertahap. Saya yakin mereka akan jera dan tidak akan mengulanginya lagi.
2.      Tempatkan ceret, galon air, atau makanan yang tidak mudah terjangkau oleh semut.
3.      Buatlah slogan yang tertulis “semut dilarang keras masuk di area  kamar kos”. Namun dengan tanda kutip semut tersebut tidak buta huruf.
3.      Tikus

         Mungkin kita tak asing mendengar hewan yang berciri-ciri memiliki kepala, badan, dan ekor ini. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan terkadang berambut. Hewan ini mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil dan lentur. Tikus disebut pula mamalia kecil, karena bentuknya yang tergolong kecil daripada mamalia lainnya. Tikus yang berukuran agak besar disebut juga tikus wirok, dan yang berukuran kecil disebut juga tikus mencit, cit-cit, piti, atau nying-nying. Sungguh nama yang aneh bagi seekor tikus.
         Menurut sumber yang saya baca, kebutuhan makanan bagi seekor tikus setiap harinya kurang lebih 10% dari berat tubuh, bila keadaan makanan tersebut kering. Apabila makanan yang tersedia mengandung banyak air, maka kebutuhan meningkat menjadi 15% dari berat tubuhnya. Dengan pemberian pakan yang sama setiap harinya, maka seekor tikus sawah mampu menghabisakan 10 gram beras per hari, 23,6 gram ubi jalar, 20,8 gram ubi kayu atau jagung, 7 gram kacang, atau 4 gram ikan asin.
         Adapun kebutuhan minum seekor tikus memerlukan 15-30 ml air per hari. Jumlah ini dapat berkurang, jika makanan yang dikonsumsi sudah mengandung banyak air. Untuk mencit, kebutuhan makanannya 3-4 gram per hari bhan kering stsu kursng lebih 20% dari bobot tubuhnya, sedang kebutuhan airnya cuup 3 ml per hari.
         Tikus merupakan salah satu hewan yang berbahaya karena mereka suka merusak tanaman dan menyebarkan berbagai macam penyakit menular.
         Jujur saja, kos saya tidak terlepas dari sasaran tikus-tikus menjijikan itu. Meskipun tidak kontak langsung, tapi saya takut kalau saja mereka tanpa ijin masuk dan mengais-ais makanan yang ada di dalam kamar kos. Kita tahu kan kalau tikus itu salah satu hewan cerdik, mereka akan menggunakan indera penciumannya sebelum mengambil tindakan sehingga sangat sulit untuk ditangkap. Salah satu dampak nyata dari ulah tikus di kos saya adalah tempat sampah. Hampir setiap malam selalu mencari makanan di tempat sampah yang terletak di depan kos. Sedangkan dampaknya baru terlihat sewaktu pagi. Sampah-sampah yang tadinya tertata rapi di dalam tempatnya, berubah berantakan dan tersebar di mana mana. Ulah mereka sepertinya tak terbendung lagi, karena mereka melancarkan misinya di malam hari.
         Jangan terlalu khawatir dengan perilaku mereka. Saya sudah mempunyai cara yang simpel dalam mengatasi tikus-tikus itu. Yang terpenting jangan memukulnya, karena tindakan itu akan sia-sia belaka. Mereka tentu akan lari dan masuk ke lubang-lubang kecil sehingga kita akan kehilangan jejaknya, seterusnya mereka tidak akan jera. Beberapa langkah jitu untuk mengendalikan perilaku nakal tikus menurut pengalaman saya sebagai berikut.
1.      Pemasangan perangkap
Letakkan perangkap tikus di tempat yang biasanya mereka mangkal. Berilah umpan secukupnya plus racun kimia, mengantisipasi kalau saja mereka bisa kabur. Dan lihat apa yang terjadi di pagi hari. Saya yakin pasti ada salah satu tikus yang terjebak dan mati dalam perangkap itu, secara otomatis teman-temannya akan takut dan jera mengulangi perilakunya.
2.      Predator
Kalau memungkinkan, bawalah predator seperti kucing ke kos. Jangan coba-coba bawa anjing, karena akan mengganggu belajar di kos.
3.      Letak makanan dan tempat sampah
Sebisa mungkin tempatkan makanan yang tidak mudah terjangkau tikus, misalnya lemari. Begitu pula dengan tempat sampah. Tempatkan tempat sampah pada lokasi yang diyakini tidak bisa dijangkau tikus. Misalnya di atas kursi, kemudian tutuplah dengan benda yang dirasa tikus tidak bisa membukanya apalagi menggerogotinya.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar