This is my beloved football club

Barcelona FC adalah salah satu klub sepakbola hebat yang pernah saya lihat, permainan bola yang indah dan gol-gol yang cantik adalah hal yang membuat saya tertarik untuk selalu melihat setiap ia bertanding.

Persahabatan itu indah

Lucunya teman-temanku. Yang pake jaket item, senyum dong pak. hehe.

Budaya Bangsa Indonesia

Mari kita sebagai warga negara yang baik ikut melestarikan pakaian adat bangsa kita. Maukah kebudayaan kita satu per satu diklaim orang lain?...

Hormatilah ibumu

Ibu yang melahirkanmu dengan perjuangan nyawa, ibu yang membesarkanmu dengan kasih sayang, ibu yang selalu mendoakanmu disaat kamu melangkah dalam kesuksesan, dan ibumulah yang selalu diam hening dalam balutan senyumnya demi melihat kamu bahagia menjalani hidup ini

Kerajinan Tangan Sederhana

Ketika kalian mempunyai waktu luang, mungkin menyibukkan diri dengan membuat kerajinan tangan sederhana bukanlah ide yang buruk. Dimulai dari bentuk yang sederhana, lama-kelamaan kalian mungkin akan senang dan akan tertarik membuat yang lebih kompleks

Selasa, 09 April 2013

3 HEWAN PARASIT DI KOS DAN CARA MENGATASINYA

Demi kenyamanan dan kebersihan kos tentunya membutuhkan suatu pengorbanan yang serius dalam merawatnya. Namun perlu diketahui, kemungkinan peristiwa ini sudah sering kalian alami sendiri. Selama di kos sebenarnya kita mempunyai musuh yang tak terlihat keberadaanya. Musuh yang menjadi salah satu aktor di balik kekotoran dan  kesemrawutan seisi kamar kos. Siapa lagi kalau bukan hewan-hewan dengan berbagai akal cerdiknya. Maaf, saya tidak sepenuhnya menyalahkan mereka, tapi itu adalah fakta. Ulah mereka seperti tak ada yang tahu, sebagian besar melancarkan misinya di malam hari. Dan saat kita bangun pagi, baru terasa seberapa besar dampak ulah mereka yang mengakibatkan berantakan dimana-mana, bukan hanya di dalam kamar, tapi juga di luar kamar kos, seperti tempat sampah yang morat-marit. Bagaimana ulah cerdik sekaligus nakal mereka, inilah sekelumit pengalaman yang saya dapatkan dan bagaimana cara sederhana untuk mengatasi atau meminimalisir pergerakannya.
1.      Ayam

Mungkin kita tidak menyangka kalau di kota seperti kediri masih ada ayam yang berkeliaran. Bukan karena tak ada tempat bermain bagi mereka, tapi karena warga kota yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga meluangkan waktu buat memelihara ayam saja tidak ada.
Coba saja kita melihat suasana di pedesaan, sudah menjadi hal biasa jika kita melihat ayam berkeliaran dan bahkan melihat ayam membuang kotorannya di sembarang tempat.

Jumat, 22 Maret 2013

PANTAI PASIR PUTIH


Kelembutan dan Keelokan pasir Pantai Pasir Putih
Keramahan Pantai Karanggongso nampaknya harus relakan saya tinggal. Beranjak dari pantai yang terkenal damai ini, saya pun memutar balik dan bergegas melanjutkan perjalanan ke sebuah pantai yang menjadi favorit bagi setiap pengunjung bila mereka berkunjung ke Teluk Prigi. Pantai itu bernama pantai Pasir Putih. Nama yang cocok untuk pantai yang berpasir cantik dan putih serta dipoles batuan karang yang kecoklatan. Pantai ini berada di sebelah barat dari pantai Karanggongso. Tidak begitu jauh, jika berjalan kaki, kita dapat mendaki sebuah bukit kecil yang menjadi pembatas antara kedua pantai ini. Pantai Pasir Putih diapit oleh dua selat berupa gunung kecil, menyerupai huruf U, yang dilatar belakangi oleh sebuah gunung. Entah namanya gunung apa. Keindahan pantai Pasir Putih tampak alami dibanding pantai lainnya. Di sini tidak ada perumahan penduduk, hanya beberapa kios penjual makanan dan penyedia jasa pemandian yang telah tertata rapi membujur dari barat hingga timur. 

PANTAI KARANGGONGSO

Kedamaian deburan ombak Pantai Karanggongso
Perjalanan berikutnya, saya menyongsong ke arah timur, yaitu menuju pantai Karanggongso. Pantai ini masih termasuk dalam satu gugus atau bagian dari teluk Prigi.
Untuk menuju ke pantai Karanggongso, saya harus melewati jalan yang berliku, naik turun, dan lebar jalannya cukup sempit. Namun, lagi-lagi, jika anda ke sini, dijamin puas dengan sajian pemandangan yang aduhai, karena jalan menuju pantai Karanggongso berada pada dataran tinggi, sehingga anda dapat memandang pantai yang menakjubkan dari tempat ini. Di kanan kiri jalan, kita dapat melihat aneka tanaman para petani setempat yang tumbuh secara subur menghijau, seperti beraneka jenis pohon pisang, pohon kelapa, pohon cengkih, pohon durian, dan masih banyak yang lain. 

Senin, 18 Maret 2013

PANTAI PRIGI


Keganasan sang Ombak Pantai Prigi

Perjalanan saya kali ini, berawal dari keelokan Pantai Prigi.

Pantai Prigi berada di sebuah teluk yang di kelilingi oleh dua pegunungan yang indah jika di lihat dari pesisir pantai. Seakan-akan pegunungan itu membelah samudra dan menyatu dengan awan membentuk garis horisontal. Sungguh mempesona. Jika di lihat dari beberapa teluk yang ada di pantai selatan Pulau Jawa, Teluk Prigi merupakan salah satu yang terluas. Wajar saja kalau pemerintah memilih teluk Prigi sebagai pelabuhan perikanan disamping pantainya yang menawan. 

WISATA PANTAI TELUK PRIGI


Beragam nuansa pantai yang penuh misteri keindahan

Kabupaten Trenggalek memiliki berbagai obyek wisata yang cukup terkenal di Jawa Timur. Obyek wisata itu tersebar di berbagai wilayah di kabupaten Trenggalek, mulai dari wisata kuliner, seperti nasi gegog di kecamatan Bendungan, makanan tradisional khas Trenggalek, alen-alen dan tempe kripik di kecamatan  Pogalan, wisata air terjun Jurug di kecamatan Suruh,wisata Pantai Blado di kecamatan Munjungan, wisata Pantai Pelang di kecamatan Panggul, dan di tempat tinggal saya, kecamatan Watulimo ada tempat wisata antara lain Goa Lowo, Pantai Prigi, Pantai Pasir Putih, Pantai Karanggongso, dan Pantai Damas.
pantai Prigi
Saya akan mengupas seputar wisata yang ada di daerah saya, desa Prigi, kecamatan Watulimo, yaitu Pantai Prigi. Pantai Prigi merupakan gugusan pantai yang terbentang di bagian selatan Pulau Jawa. Obyek wisata pantai ini meliputi Pantai Pasir Putih, Pantai Karanggongso, dan Pantai Damas. Pantai Prigi merupakan obyek wisata yang tidak asing di kawasan Jawa Timur, karena di pantai ini tidak hanya menghasilkan sumber daya alam yang melimpah, namun juga menyediakan panorama alam yang masih asri dan menarik untuk dikunjungi. Banyak misteri keindahan Pantai Prigi yang masih tersembunyi dan belum terjamah manusia, seperti di Pantai Damas. Pantai ini jauh dari rumah warga sehingga sedikit wisatawan yang hendak berwisata di pantai ini mengingat jalan menuju ke sana cukup curam. Di balik keseraman pantainya, tersirat jelas betapa indahnya pemandangan di sekelilingnya. Birunya banyu pantai dan rimbunnya pohon nyiur menambah nyamannya pengunjung yang bersantai di pantai ini. Ombak yang berlarian silih berganti dan tebing-tebing yang tertutup ilalang membuat mereka semakin betah, sehingga tak jarang dari mereka yang ingin tetap singgah di pantai ini. 


AJANG KEPEMIMPINAN, AJANG TEBAR DUIT

Kemarin, tepat hari minggu tanggal 17 maret 2013, hampir seluruh desa yang ada di Kabupatenku telah menggelar acara akbar yaitu pesta rakyat atau pemilu kades. Saking akbarnya, acara ini lebih bergengsi daripada pemilu bupati, gubernur, atau presiden sekalipun. Sebelum pagelaran pemilu berlangsung, diberbagai sudut tempat banyak orang yang berkumpul saling membicarakan perihal kandidat calon kades di masing-masing desa mereka.

Kali ini, saya ingin membahas tentang pemilu kades di desaku. Calon kades di desaku ada tiga orang. Satu diantaranya kandidat yang kini  menjabat sebagai kades sekarang ini. Beliau mencalonkan diri kembali. Beliau merasa yakin publik masih enggan melepas kepiwaiannya dalam memimpin desa. Terbukti, menurut teman saya, pernah suatu ketika ibunya yang sedang sakit secara mendadak dan cukup parah dirujuk ke RS. Pada awalnya ibunya tidak ditanggapi oleh pihak RS, karena entah  ia tidak mampu membayar biaya awal perawatan atau hal lainnya. Akhirnya dengan bantuan pak kades tersebut, pihak RS memperbolehkan ibunya rawat inap dan menjalani pengobatan.Yah begitulah keadaan pelayanan kesehatan negara kita sekarang ini. Bisa membayangkan sendiri kan bagaimana sulitnya mendapat jaminan kesehatan.

Sedangkan dua kandidat lainnya adalah calon-calon baru. Meskipun ketenarannya masih terlihat kurang di mata masyarakat, tapi mereka yakin akan lolos dan terpilih dalam pemilu kades kali ini. Mereka yakin masyarakat akan lebih memilih pemimpin yang baru, masih fresh, berdedikasi tinggi dan tentunya yang masih muda. Begitulah pendapat masing-masing kandidat. Wajarlah kalau mengunggulkan dirinya sendiri.

Bukan rahasia lagi di desaku kalau ingin menjadi dan terpilih sebagai kades, setiap kandidat harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Hal ini sudah menjadi pelombaan, tantangan, dan tuntutan sendiri bagi mereka. Mereka selalu berfikir pendek, asal ada duit, pasti orang akan memilihnya. Sungguh pemikiran yang tidak patut ditiru bagi kaum muda.

Bahkan, perilaku dan strategi mereka seperti seorang calon presiden atau ketua umum parpol besar saja. Bagaimana tidak, dengan daya kekuatan masing-masing, mereka bersaing mencari keder-kader yang dianggap orang terpandang atau penting dari setiap daerah. Lebih banyak lebih baik. Lebih murah lebih oke. Begitu harapan setiap kandidat.

Para kader juga tak bodoh. Mereka akan setia membantu pencalonan asalkan ada duit yang bergesekan dari saku calon kades. Jadi, lempar tangkap duit dari kandidat sudah bukan menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat di desaku. Bahkan sudah terbuka dan terang-terangan. Anak kecil yang belum wajib tahu pun sudah paham dengan permainan ini.Jujur saja, saya sendiri tak menampik bila diberi sangu dari setiap kandidat. Kenapa menolak, kan saya tidak minta. Kalau urusan memilih dan terpilih, urusan nantilah.

Pagi-pagi benar, warga desa berbondong-bondong menuju balai desa. Mereka sepertinya bersemangat dengan acara pemilu kali ini. Terik yang menyengat ketika hari menginjak siang tak membuat mereka kewalahan. Raut-raut muka mereka tak banyak terbaca jelas akan memilih yang mana. Bisa mungkin, dari rumah berniat memilih si A pada akhirnya di tempat pemungutan suara memilih si B. Hanya mereka yang tahu. Hanya duitlah yang menentukan. Banyak anggota kepolisian mengantri di sana, bukan mau menyoblos atau antri sembako, tapi mereka menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan kelancaran pemilu di desaku. Sebagian dari mereka sengaja didatangkan dari luar Kabupaten karena pihak kepolisian di daerahku masih kekurangan dan minim anggota maupun pengalaman.

Tepat pukul 12 siang, acara pemungutan suara dihentikan dengan sengaja, karena batas waktunya sampai pukul 12 siang. Saya yakin setiap calon kades deg-degan dan berharap terpilih. Para panitia berseragam merah dengan dasi hitamnya pun mengumpulkan kotak suara dan kemudian melakukan penghitungan suara. Meskipun hari telah sore, banyak warga yang tadinya berada di luar balai desa berhamburan menuju ke dalam balai desa sekedar melihat penghitungan suara. Tampaknya mereka lupa dengan kambing-kambingnya atau ayam-ayamnya yang belum diberi makan. Mungkin mereka tidak terlalu memperdulikan hal ini, yang penting mereka menjadi salah satu saksi terpilihnya calon kades pilihannya. Sedangkan ketiga kandidat calon kades pulang ke rumah masing-masing, mungkin capek atau tidak sepenuh hati mendengar panitia melakukan penghitungan suara. Acara penghitungan suara disiarkan live lewat radio. Jadi, sebagian warga mendengarkannya di rumah lewat radio.

Sekitar pukul 9 malam, penghitungan suara selesai, lalu tanpa menunggu aba-aba, ketua panitia pun mengumumkan ke para warga bahwa yang memperoleh suara terbanyak adalah kandidat nomor satu. Sudah jelas kandidat nomor satulah pemenangnya. Semua warga yang mendukung berteriak histeris, menandakan kemenangan bagi mereka seraya mengucap syukur kepada yang maha kuasa. Kader-kader bisa bernafas lega dan wajah sumringah tak bisa disembunyikan dari setiap kerut kulitnya.

Kandidat nomor satupun menandatangani surat terpilih menjadi kades, lalu diarak oleh ribuan pendukungnya menuju rumahnya. Saya yakin malam itu kandidat nomor satu tidak bisa tidur nyenyak dan merupakan malam terindah dalam sejarah hidupnya. Terlihat dari wajahnya yang penuh dengan rasa suka cita dan sekali-kali matanya memerah karena saking senangnya. Sedangkan di lain puhak, kandidat nomor dua dan tiga pasti merasakan hal yang tidak dirasakan kandidat terpilih. Sungguh ironis dan menyedihkan. Tapi saya berharap mereka meyakini bahwa setiap kompetisi itu pasti ada yang menang dan yang kalah. Sehingga dengan hati terbuka, mereka dapat menerima semua itu. Takdir Tuhan lebih mutlak dari setiap harapan baik manusia.

Begitulah sekelumit acara pemilu kades kali ini di desaku. Penuh dengan daya persaingan dan kompetensi. Tapi hasilnya penuh romantisme, dengan tanda kutip bagi yang terpilih. Dan penuh tragisme bagi yang kalah. Saya menilai dari awal, pemilu kali ini merupakan bukan ajang kepemimpinan tapi lebih kepada ajang tebar duit. Faktanya, siapa yang berani menaruh duit banyak akan menang dengan dukungan para kader-kadernya. Sayapun terlibat dalam permainan duit ini. Jujur saja saya berperan sebagai salah satu penadahnya.

Harapan dan doaku, semoga kandidat terpilih bisa mengemban amanah dan harapan warga di desaku. Bisa mengembangkan dan memajukan desa serta kepentingan warga. Bukan hanya gembor-gembot semata dan modal duit saja. Amin.

Jumat, 15 Maret 2013

PESONA TELUK PRIGI : PELABUHAN


#Kemegahan Pelabuhan Prigi
Manusia Yang Baik Selalu Bersahabat Dengan Alamnya

gerbang masuk pelabuhan perikanan nusantara prigi
Beberapa pekan yang lalu saya menyempatkan jalan-jalan menyusuri kawasan teluk prigi dan sekitarnya. Memang dulu kegiatan ini sering saya lakukan , tapi semenjak saya melanjutkan menuntut ilmu di luar daerah, kegiatan itu sangat jarang saya lakukan. Inilah sekelumit cerita tentang pesona Teluk Prigi yang dapat saya ungkapkan.

Tulisan yang didominasi warna biru ini terpampang jelas pada gerbang masuk dan terlihat gagah ketika kita akan memasuki kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Pelabuhan yang berada di Telik Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur ini merupakan salah satu dari sekian pelabuhan penghasil ikan terbesar di Indonesia. Untuk menuju ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi kita harus melewati jalan yang lumayan mananjak dan berliku. Tapi di balik semua itu, banyak pemandangan indah yang memanjakan perjalanan kita sewaktu memasuki kawasan kecamatan Watulimo. Walaupun jalannya naik turun, seperti harga cabe kiloan, namun di sebelah kanan kirinya terbentang gunung-gunung, bukit-bukit, jurang-jurang, dan hutan-hutan yang memanjang sampai kawasan pelabuhan. Wonderful kawan. Tak jarang pengunjung mengatakan hal ini dijadikan sebagai tantangan tersendiri selama perjalanan.
Sebagai warga watulimo khususnya desa Prigi, saya sungguh bangga memiliki pelabuhan ini, karena di tempat ini banyak menghasilkan rejeki yang melimpah bagi warga watulimo. Sebagian besar dari mereka mengandalkan hasil laut sebagai mata pencahariaan. Sisanya petani dan pegawai negeri. Sumber daya alam dari laut nampaknya tak akan habis bila kita manfaatkan selama kita juga berusaha merawat keasriannya. Sumber daya alam menyediakan banyak kebutuhan bagi kita, begitu sebaliknya, kita juga senantiasa ikut menjaga dan melestarikannya dengan baik, walaupun terkadang kita tidak berhubungan langsung dengan mereka. Sebaik mungkin kita harus menjadikan mereka sebagai teman, agar kita juga dijadikan mereka sebagai sahabat. Teman yang baik, sahabat yang baik, tentunya saling menjaga dan saling melindungi, agar keduanya dapat hidup dan terus berkembang dengan baik dan optimal. Teman tidak hanya sebatas manusia saja, tapi alam juga berperan besar bagi teman kita. Teman bagi kita yang hidup di masa sekarang dan teman bagi anak cucu kita kelak.
Seperti yang tergambar pada papan gapura masuk ke pelabuhan, pantai Prigi menghasilkan beragam dan beribu-ribu jenis ikan laut. Mulai ikan yang kecil sampai ikan yang besar, ikan yang murah sampai yang paling mahal, ikan yang ramah sampai yang ganas, dan ikan yang biasa-biasa saja sampai yang paling enak, semua ada, contohnya ikan teri, ikan tongkol, ikan pari, siput, kepiting, udang, cumi-cumi, ubur-ubur, dan lainnya. Dengan ratusan perahu nelayan, ikan-ikan tersebut setiap harinya dijala, ditangkap, dan tidak hanya dikonsumsi oleh warga sekitar, namun sudah sampai disetor hingga luar daerah. Luar biasa bukan. Sebuah daerah kecil, yang tidak begitu terkenal, namun menghasilkan sesuatu yang besar tidak hanya bagi warganya tapi juga daerah lain.
TPI pelabuhan perikanan nusantara prigi

Dari gerbang masuk pelabuhan, lalu saya tancap gas melanjutkan perjalanan menuju Tempat Pelelangan Ikan (selanjutnya : TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Dari radius seratus meter sudah tercium bagaimana bau amis khas ikan yang lumayan tajam. Gedung yang didominasi cat biru ini terlihat megah dan rapi. Di sini kita bisa menyaksikan kesibukan yang setiap hari terjadi, mulai pagi hingga petang hari. TPI pelabuhan perikanan nusantara Prigi sebagai saksi bisu dari kegiatan jual beli ikan yang setiap harinya bisa mencapai puluhan ton ikan dijaring oleh para nelayan. Banyak pedagang yang datang dari luar daerah dengan sengaja mencari dagangannya di pelabuhan ini, karena di sini selalu tersedia ikan yang segar dan pilihannya beraneka jenis. Kemudian mereka menjualnya ke kota-kota besar lainnya. Tak pernah ada ceritanya di tempat ini ada kata sepi, pasti setiap harinya ada saja kesibukan transaksi penjualan ikan. Di TPI ini juga telah tersedia fasilitas yang memadai bagi nelayan dan pedagang ikan. Seperti sudah tersedianya timbangan berukuran besar, bak penampungan ikan, dan alat pencatatan jumlah ikan yang dihasilkan oleh nelayan per harinya. Dengan berbagai fasilitas tersebut, diharapkan TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi ini akan dapat terus berkembang dan menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan penghasil ikan terbaik dan terbesar di indonesia.
tempat parkir
Gambar di samping adalah lahan parkir yang ada di TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Tempat parkir yang luas akan menambah kenyamanan di area pelabuhan dan  menambah kuantitas kendaraan yang dapat masuk ke pelabuhan. Kebersihan area parkir juga perlu dirawat demi keindahan pelabuhan, seiring dengan banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi pelabuhan. Pengelola TPI juga telah mengerahkan beberapa petugas untuk merawat dan menjaga kebersihan area ini. Namun juga perlu didukung oleh kesadaran yang tinggi dari para pengunjung agar tetap mengutamakan kepeduliannya terhadap wisata, termasuk TPI tersebut.

tempat bersandar perahu nelayan
batuan yang menyusun pelabuhan
Siang itu sinar matahari masih setia menemani perjalanan saya untuk melihat keindahan pelabuhan yang ada di Teluk prigi. Di sebuah penampungan seperti kolam besar inilah beratus-ratus perahu nelayan disandarkan. Kolam ini berada tepat di depan kawasan TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Di sekeliling kolam ini dibatasi oleh bebatuan yang tertata rapi membentuk lingkaran berujung. Fungsi dari bebatuan itu sendiri adalah sebagai batas antara laut dan kolam penampungan perahu, yaitu tempat parkir agar perahu tidak hanyut terbawa ombak jauh ke tengah laut ketika disandarkan. Sedangkan fungsi dari bentuk lingkaran berujung adalah sebagai pintu masuk dan keluar perahu nelayan. Saking banyaknya perahu nelayan yang ada di pelabuhan itu kadangkala membuat kita berfikir bagaimana membedakan antara satu perahu dengan perahu yang lain. Nah, disini, untuk memudahkan dan membedakan identitas masing-masing perahu, para nelayan mengecet dengan beraneka macam warna dan menamakannya dengan nama-nama yang unik sekaligus menurut mereka dapat memberikan berkah, biasanya nama keluarga mereka, contohnya kurnia, bima, anugerah dan lainnya. Banyak jenis perahu nelayan yang ada di sandaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi. Ada perahu lerek, yaitu sejenis perahu yang digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan dalam jumlah banyak dan perahu ini dapat mengangkut nelayan lebih dari lima belas orang. Perahu lerek juga dapat digunakan nelayan untuk melayar dalam jarak tempuk yang jauh. Perahu johnson, yaitu sejenis perahu yang menjadi satu perangkat dengan perahu lerek. Perahu ini biasanya berada di belakang perahu lerek dan tugasnya sebagai pembawa hasil ikan yang telah dijala nelayan. Perahu gethek, yaitu sejenis perahu nelayan tanpa menggunakan mesin dalam pemakaiannya. Perahu ini dijalankan dengan cara didayung atau bahasa jawanya “diobeki”. Perahu ini memiliki postur kecil, hanya dapat mengangkut tidak lebih dari lima orang, dan mencari ikan di daerah perbatasan/pertemuan antara air sungai dan air laut atau bahasa jawanya “pancer”. Para nelayan mencari ikan menggunakan perahu ini dengan cara dipancing atau menggunakan jala yang berukuran kecil. 
perahu pancing
perahu pancing

perahu pancing












Itulah sedikit informasi mengenai pelabuhan dan tempat pelelangan ikan yang ada di daerahku. Banyak hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari wacana di atas. Mulai dari bagaimana kita merawat, menjaga, mengelola dan melestarikan sumber daya alam hasil laut hingga bagaimana kita mengolahnya untuk dijadikan sebagai sumber penghidupan warga sekitar. Kita harus bangga memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun di balik semua itu kita juga harus menjadikan mereka sebagai sahabat kita. Sahabat yang baik selalu menjaga sahabatnya. Manusia yang baik selalu menjaga alamnya. 
"Sampai berjumpa pada episode selanjutnya".